< Back to 68k.news ID front page

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas... Halaman all - Kompas.com

Original source (on modern site) | Article images: [1] [2]

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran hebat melanda toko bingkai "Saudara Frame" di simpang Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (18/4/2024) pukul 19.40 WIB.

Selain menghanguskan bangunan empat lantai dan satu basement, kebakaran ini juga memakan tujuh korban jiwa karena terjebak di dalam toko.

Awal kejadian, terdengar ledakan

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi mengatakan, berdasarkan keterangan warga di lokasi, terdengar suara ledakan sebelum bangunan toko bingkai itu terbakar.

"Berdasarkan keterangan warga, terdengar ledakan sebelumnya. Api kemudian langsung membesar," ujar Satriadi.

Api kemudian membakar isi dan konstruksi bangunan Toko Bingkai itu.

Pantauan Kompas.com, Kamis malam, pengendara dari arah Bangka yang hendak menuju Kuningan atau Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tak bisa leluasa melintas.

Baca juga: Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko Saudara Frame: Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Di ruas jalan sebaliknya, pengendara dari arah Kuningan yang hendak menuju daerah Bangka juga tertahan lantaran mobil pemadam memenuhi semua ruas jalan.

Selain itu, kebakaran toko bingkai tersebut membuat karyawan gedung panik berhamburan keluar karena lokasi tempat kerja mereka tak jauh dari tempat kejadian.

Dinas Guklarmat DKI Jakarta menyatakan, setidaknya 24 mobil pemadam dengan personel 60 orang dikerahkan dalam proses pemadaman api yang membakar toko bingkai.

Sulit dipadamkan

Hingga Jumat dini hari, api yang membakar toko bingkai belum dapat dipadamkan. Sejumlah personel damkar terus berjibaku memadamkan si jago merah.

Satriadi saat itu mengatakan, tidak bisa memastikan waktu pemadaman api. Terlebih, api sempat kembali muncul beberapa jam setelah proses pemadaman.

"Situasi saat ini proses pendinginan, tidak ada api lagi. Tapi, karena asap masih tebal, kami tarik asapnya dengan membuat ventilasi agar petugas bisa masuk ke dalam dengan tenang," katanya.

Baca juga: 3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame di Mampang adalah ART

Menurut Satriadi, penarikan asap dari dalam bangunan membutuhkan banyak waktu. Sebab, area bangunan cukup luas dan terdiri dari empat lantai serta satu basement.

"Karena bangunan ini cukup luas dan semua kena dampaknya, jadi tak bisa dipastikan kapan pendinginan atau pemadaman selesai," ujarnya.

Lima selamat, tujuh tewas

Sementara itu, Kapolsek Mampang Kompol David Yunior Kanitero berujar ada lima korban kabakaran berhasil dievakuasi. Sedangkan tujuh orang yang terjebak di dalam meninggal dunia.

Kelima korban yang dievakuasi itu disebut merupakan karyawan toko bingkai. Para korban itu dievakuasi dengan kondisi mengalami luka-luka.

"Kelima korban mayoritas menderita luka bakar. Kini masih mendapatkan perawatan di RSUD Mampang Prapatan," kata David.

Baca juga: 4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Adapun tujuh orang yang meninggal dunia karena terjebak ditemukan di lantai dua bangunan. Mereka ditemukan di salah satu sudut ruangan yang digunakan sebagai gudang toko.

"Jenazah ditemukan di lantai dua bangunan, mereka berada di ruangan yang sama," ujar David.

Pantauan Kompas.com di lokasi, jenazah dievakuasi pada Jumat pagi, sejak pukul 07.15 WIB.

Evakuasi berlangsung kurang lebih selama 35 menit dari lantai dua bangunan.

Seluruh jenazah rencananya dibawa langsung ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati di Jakarta Timur.

Baca juga: 7 Fakta Kebakaran Mampang, Padam Usai 16 Jam dan 7 Korban Terjebak

KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo Kondisi terkini toko bingkai di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan, yang terbakar sejak malam tadi, Jumat (19/4/2024).

Semprot bensin

David mengatakan, ada salah satu karyawan toko bingkai "Saudara Frame" yang menyemprotkan bensin ke kayu sebelum kebakaran dengan tujuan membersihkan rayap.

"Satu ada yang memotong kayu, ada yang membetulkan kompresor, ada juga yang menyemprotkan bensin ke kayu. Karena kayu ini ada rayapnya," kata David.

Menurut David, ruang bawah tanah pada toko bingkai ini diduga menjadi tempat di mana api pertama kali muncul.

Kebakaran yang menghanguskan toko bingkai tersebut diduga disebabkan karena meledaknya alat kompresor.

"Tiba-tiba ada api yang menyambar, kemudian membakar bangunan dan ruko ini," ujar David.

Baca juga: 7 Jenazah Korban Kebakaran Saudara Frame Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Berikut daftar korban meninggal dunia dan yang selamat :

Korban Tewas

Korban luka bakar

Baca juga: Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Berhasil Diidentifikasi

Menangis histeris

Di lokasi kebakaran, ada perempuan bernama Sri Danuningsih (46) menangis histeris setelah mengetahui anaknya yang bernama Tiara menjadi korban kebakaran.

Mengenakan baju lengan panjang berwarna ungu, celana bahan hitam, dan kerudung hijau, Sri hanya bisa duduk sambil menundukkan kepala.

Dia duduk di sebuah anak tangga pelataran gedung yang bersebelah dengan toko bingkai "Saudara Frame".

Sri sesekali menyeka air mata menggunakan punggung tangan dan kerudungnya. Tetapi, air matanya tetap tak terbendung.

Baca juga: 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame di Mampang Telah Dipulangkan

Kedatangan Sri bersama keluarga ke lokasi kejadian untuk memastikan apakah benar anaknya menjadi korban kebakaran atau tidak.

Sebab, dia masih tidak percaya usai mendapatkan telepon dari salah satu anggota keluarga pemilik toko bingkai "Saudara Frame" yang mengabarkan anaknya telah tewas.

"Anak saya namanya Tiara. Baru kerja di situ (Saudara Frame & Gallery) 8 April," kata Sri.

Ibu rumah tangga itu menyampaikan, Tiara masih berusia 24 tahun. Putrinya bekerja di "Saudara Frame" sebagai asisten rumah tangga (ART) infal.

Pasalnya, ART yang bekerja di sana tengah pulang kampung dan akan kembali bekerja beberapa hari kemudian.

"Gantikan mbak (sedang) pulang (kampung), teman aku, terus (anak aku) bilang, tanggal 20 (April) mau pulang, malah pulang selamanya," ujar Sri sambil menangis.

Baca juga: Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, Sri mengetahui ada lowongan ART infal dari temannya.

Usai mendapatkan kabar tersebut, Sri menawarkan pekerjaan tersebut kepada anaknya melalui sambungan telepon karena saat itu Tiara sedang berada di kampung halaman, yakni Wonogiri, Jawa Tengah.

Tertarik dengan tawaran ini, anak Sri menyetujui dan bertolak dari kampung halaman ke Jakarta untuk bekerja mulai 8 April sampai 20 April 2024.

Baca juga: Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

< Back to 68k.news ID front page