< Back to 68k.news ID front page

Ketahui 3 Cara Membedakan Batuk Biasa dan Batuk Sebagai Tanda Penyakit Pneumonia

Original source (on modern site) | Article images: [1]

Liputan6.com, Jakarta - Penyebab seseorang batuk-batuk sangatlah beragam, bahkan orang dengan kondisi sehat pun bisa batuk. Pada dasarnya batuk adalah suatu mekanisme normal fisiologis dari tubuh untuk mengeluarkan zat yang dianggap asing oleh saluran pernapasan.

"Batuk ini adalah suatu mekanisme normal fisiologis dari tubuh kita untuk mengeluarkan zat atau benda yang dianggap asing, atau partikel asing yang masuk ke saluran pernapasan kita, dan sama tubuh kita ini akan tertolak dengan cara dibatukkan," jelas dr. Taufik Indrawan, Sp.PD dari RS. Sardjito Yogyakarta.

Taufik menjelaskan bahwa pada sistem pernapasan terdapat silia yang merupakan bulu hidung yang bekerja seperti sapu. 

"Di dalam sistem pernapasan kita ini ada sapu sapu kecil namanya silia, dia akan berusaha untuk mengeluarkan (zat asing), yang akan menimbulkan sensasi ingin batuk," kata Taufik dalam siaran langsung (live) di Instagram Kementerian Kesehatan RI pada program Siaran Radio Kesehatan, Kamis, (2/5/2024).

Mengutip dari laman yankes.kemenkes.go.id pada Jumat, 3 Mei 2024, silia berfungsi menangkap partikel berbahaya dalam lendir dan mendorong ke tenggorokan untuk menimbulkan reaksi batuk.

"Sehingga tidak semua batuk ini adalah sakit. Itu yang harus dipahami," tambah Taufik.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, batuk adalah suatu mekanisme normal fisiologis dari tubuh. Tetapi batuk juga bisa merupakan tanda gejala dari penyakit pneumonia atau radang paru-paru. Lalu, kapan batuk itu harus dicurigai sebagai penyakit pneumonia?

Taufik menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membedakan batuk sebagai suatu penyakit pneumonia, simak lebih lanjut pembahasannya pada artikel berikut ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

1. Batuk yang Terjadi Berkepanjangan

Taufik mengatakan hal pertama yang perlu diperhatikan dalam membedakan batuk sebagai reaksi tubuh karena partikel asing atau gejala suatu penyakit adalah lama waktu batuk.

"Kita harus mencurigai batuk sebagai penyakit manakala batuk ini berlangsung berkepanjangan," katanya.

Apabila batuk terjadi selama satu atau dua hari dengan frekuensi yang jarang, Taufik menyarankan untuk mengamati terlebih dahulu batuk yang dialami, tidak harus langsung memeriksakannya ke dokter. 

"Batuk juga bisa terjadi karena menghirup udara yang banyak polusinya, jadi batuk adalah respon yang wajar, tetapi kita tetap harus mengatasi masalahnya," kata Taufik.

Namun, jika batuknya terjadi lebih dari tiga hari dengan frekuensi yang sering, maka cobalah untuk konsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

2. Batuk Disertai Gejala Demam dan Sesak Napas

Batuk yang disertai dengan gejala sakit seperti demam dan sesak napas perlu diwaspadai karena bisa jadi merupakan gejala dari penyakit pneumonia.

"Kalau hanya batuk saja, maka bisa jadi ini bukan suatu pneumonia, karena kalau pneumonia ini biasanya disertai dengan gejala demam kemudian sesak napas," kata Taufik.

Ketika batuk berlangsung lebih dari tiga hari dan disertai gejala lain seperti demam, sesak napas, atau kesulitan beraktivitas, Taufik menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. 

"Intinya ketika batuk itu lebih dari tiga hari, kemudian disertai tanda tanda yang lain seperti demam, kemudian sesak napas atau yang biasanya beraktivitas naik tangga masih mampu tapi sekarang jadi tidak kuat, disertai dengan nyeri dada, bengkak, maka harus konsultasi dengan dokter," katanya.

3. Batuk yang Dibiarkan dan Tidak Ditangani

Seringkali, pneumonia disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas yang dibiarkan atau bahkan tidak ditangani. Infeksi saluran pernapasan atas ini sering dimulai dengan gejala flu biasa seperti pilek dan batuk ringan.

"Kalau di awal-awal banyak yang mengidap pneumonia itu disebabkan karena infeksi saluran pernapasan atas, jadi diawali dari flu-flu biasa, tapi kemudian karena tidak tertangani kemudian kumannya itu turun ke paru-paru, ke saluran napas bawah," jelas Taufik.

Pada tahap awal, infeksi saluran napas atas mungkin hanya menyebabkan gejala ringan seperti yang telah dijelaskan di atas yaitu batuk selama dua hingga tiga hari. 

"Pada saat periksa awal, hanya infeksi saluran pernapasan atas saja, biasanya di awal-awal terjadi gejala selama dua tiga hari, kalo berlanjut ini berisiko untuk terjadinya pneumonia," kata Taufik.

Oleh karena itu, penting untuk menangani batuk yang diikuti dengan gejala lainnya dan berkonsultasi dengan dokter jika ada kekhawatiran lebih lanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

< Back to 68k.news ID front page