< Back to 68k.news ID front page

Luhut-Menlu China Bahas Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Original source (on modern site)

tim | CNN Indonesia

Jumat, 19 Apr 2024 16:00 WIB

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan membahas kelanjutan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu China Wang Yi sambil makan durian di Labuan Bajo. (Tangkapan layar instagram @luhut.pandjaitan).

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membahas kelanjutan pembangunan mega proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

Pembahasan tersebut mencuat saat Luhut mengajak Yi dan rombongannya ke kawasan wisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (18/4). Kunjungan itu merupakan bagian dari rangkaian acara Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama keempat Indonesia-China (HDCM).

Melalui unggahan di akun Instagram resminya, Luhut bercerita ia bersama Yi membahas berbagai macam hal penting sambil makan durian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Instagram]

Selain kelanjutan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, ia bersama dengan menlu China juga membahas rencana proyek penanaman padi di kawasan Food Estate Kalimantan Tengah (Kalteng).

Tak hanya itu, keduanya juga membahas terkait pengembangan Taman Sains dan Teknologi Herbal (TSTH) di Toba, Sumatra Utara dan rencana pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung.

"Tak jarang kami membahas hal-hal ringan seperti bagaimana kesamaan akan prinsip saling terbuka, juga keanekaragaman budaya yang Indonesia dan China miliki, mampu mendekatkan hubungan bilateral antara kedua negara sahabat ini," tulisnya dalam unggahan itu, Jumat (19/4).

Luhut menyampaikan sebagai bangsa yang memiliki kekayaan budaya di Asia, Indonesia dan China sepakat bahwa hubungan antar negara harus mempunyai semangat yang sama dalam keterbukaan. Baik itu terkait komunikasi dan dialog maupun transfer ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Dengan keterbukaan, maka kita akan mencari persamaan dan mengesampingkan perbedaan, agar tercipta rasa saling mendukung dan bekerja sama, sehingga peradaban yang maju bukan hanya tercipta dan dinikmati oleh Indonesia dan China, tetapi juga untuk seluruh negara di dunia," jelas Luhut.

[Gambas:Video CNN]

(del/agt)

< Back to 68k.news ID front page