< Back to 68k.news ID front page

5 Fakta Siswa di Nias Selatan Diduga Dianiaya Kepala Sekolah hingga Tewas

Original source (on modern site) | Article images: [1]

Jakarta -

Seorang siswa SMK di Nias Selatan (Nisel) diduga dianiaya kepala sekolahnya hingga meninggal dunia. Orang tua korban telah melaporkan dugaan penganiayaan ini ke Polres Nias Selatan.

Belum ada tersangka dalam kasus tersebut. Berikut informasi selengkapnya.

1. Kronologi Siswa Diduga Dianiaya Kepala Sekolah

Yaredi Nduru (17), seorang siswa SMK di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, tewas setelah diduga dianiaya kepala sekolahnya, SZ (37). Dilansir detikSumut, berikut kronologi peristiwanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

- 23 Maret 2024

Kasi Humas Polres Nisel Bripka Octo Dian Tobing mengatakan peristiwa itu terjadi di salah satu SMK di Desa Hilisaooto, Kecamatan Siduaori. Awalnya, pada 23 Maret 2024 pagi, korban bersama enam siswa lainnya dibariskan oleh SZ.

"Korban dipukul di bagian kening korban sebanyak lima kali," kata Bripka Dian, Rabu (17/4/2024).

Lalu, sekitar pukul 18.00 WIB, korban mengeluh sakit kepala kepada ibunya. Saat itu, ibu korban langsung memberikan obat sakit kepala.

- 27 Maret 2024

Korban mengeluh sakit kepalanya semakin parah. Saat itu, korban mengaku tidak sanggup pergi ke sekolah.

- 29 Maret 2024

Korban demam tinggi sambil mengigau dan mengatakan SZ telah memukulnya hingga membuatnya sakit. Ibu korban jadi curiga dan mencari tahu penyebab anaknya mengeluh sakit.

"Akibat perkataan tersebut, ibu korban curiga dan mencari tahu apa penyebab dari penyakit korban tersebut," ujar Dian.

Ibu korban pun menanyakan penyebab sakitnya korban kepada teman-teman korban. Saat itu, teman korban menceritakan bahwa korban telah dipukul oleh SZ saat tengah dibariskan.

- 9 April 2024

Korban dibawa keluarganya ke RSUD Thomsen Gunungsitoli untuk diperiksa.

- 10 April 2024

Keesokan harinya, keluarga menerima hasil pemeriksaan dokter. Disebutkan ada bekas pukulan di bagian kening korban dan salah satu sarafnya tidak berfungsi.

"10 April 2024 keluarga menerima hasil pemeriksaan dari RS Thomsen Gunungsitoli yang mana keterangan dokter bahwa ada bekas dari pukulan di bagian kening dan salah satu saraf tidak berfungsi di bagian kening korban, sehingga korban sakit parah," kata Dian.

- 11 April 2024

Keluarga korban membuat laporan ke Polres Nisel pada 11 April 2024 soal dugaan penganiayaan SZ (37) kepada korban yang bernama Yaredi Nduru (17) hingga tewas.

- 13 April 2024

Korban kembali dibawa ke RSUD Thomsen Gunungsitoli untuk mendapatkan perawatan intensif.

- 15 April 2024

Pada 15 April sekira pukul 19.30 WIB, korban dilaporkan meninggal dunia di rumah sakit. Sebelum meninggal, korban sempat mengalami kritis.

"Pada 15 April sekira pukul 17.00 WIB, penyidik tiba di rumah sakit untuk melakukan wawancara terhadap korban serta melihat keadaan korban. Namun korban tidak dapat memberikan keterangan karena dalam keadaan kritis. Lalu, sekira pukul 19.30 WIB, korban meninggal dunia," sebutnya.

Dian mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kasus tersebut. Jenazah korban juga akan diautopsi dan telah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga.

"Kemarin sore jenazahnya dibawa dan disemayamkan sementara di RS Thomsen untuk selanjutnya dilakukan autopsi oleh tim kedokteran forensik dari Medan, paling lambat hari Kamis," pungkasnya.

Baca berita di halaman selanjutnya.

< Back to 68k.news ID front page