< Back to 68k.news ID front page

Perjuangan Kayla Seleksi Paskibraka Sukabumi yang Berakhir Tragis

Original source (on modern site) | Article images: [1]

Sukabumi -

Asa Kayla Nur Syifa (16) untuk menjadi Petugas Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) saat upacara 17 Agustus 2024 nanti harus pupus. Siswi asal Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, itu meninggal dunia usai mengikuti seleksi lari di Lapang Cangehgar, Palabuhanratu, Jumat (19/4/2024).

Duka mendalam tak hanya dirasakan keluarga. Para teman dan kakak kelasnya di SMAN 1 Cisaat pun nampak berbondong-bondong mendatangi rumah duka.

Pantauan detikJabar, beberapa siswa itu datang dengan menggunakan pakaian seragam sekolah. Nampak hadir juga beberapa guru dan pejabat Kesbangpol Kabupaten Sukabumi. Proses pemakaman Kayla masih berlangsung di TPU Kampung Gunungguruh, Desa Cibentang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ilva Azaria (16) mengaku kaget saat mendengar kabar teman sebangkunya itu meninggal dunia. Dia mendapatkan kabar tersebut usai apel pagi saat Halal bi Halal di sekolah.

"Baru banget soalnya kan ini sudah lama nggak ketemu. Terakhir ketemu sebulan yang lalu, sebelum puasa. Tadi kita lagi acara apel pagi halal bi halal terus tiba-tina guru pengumuman yang namanya Kayla Nur Syifa X.9 sudah wafat," kata Ilva kepada detikJabar.

Ilva mengatakan, usai kabar itu diumumkan di sekolah seluruh teman Kayla syok. Padahal, kata dia, hari sebelumnya mereka masih saling bertukar kabar.

"Iya itu juga kita tuh bener-bener syok padahal sebelumnya itu Kayla masih chat-chat kita kemarin sore," ujarnya.

Pesan terakhirnya pun, Kayla meminta doa dan dukungan teman-temannya agar ia lolos menjadi Paskibraka. Di kelas pun, Kayla merupakan teman yang ceria dan mudah berbaur dengan teman-temannya.

"Aku udah lolos tahap selanjutnya' katanya. Nggak nyeritain makan apa, di sana ngapain aja, terakhir chat itu ngabarin 'hei lihat aku udah lolos, doain ya semoga aku lanjut tahap berikutnya," kata Ilva menirukan isi pesan Kayla.

"Di kelas ceria banget, sekarang juga nggak expect secepat ini. Soalnya anaknya nggak pendiam, sering ngobrol juga sama teman-teman yang lain. Parkibranya sering juara. Dari awal sekolah juga sudah minat banget masuk Paskib," sambungnya.

Kayla juga dikenal sebagai siswi yang tidak pernah mengeluh. "Nggak pernah sakit, waktu jadi pengibar bendera aja nggak pernah pingsan sama sekali. Kaget makanya, biasanya sehat, nggak pernah ngeluh sakit, sekarang pas tahu gini nggak nyangka," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Bidan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Kabupaten Sukabumi Anzar mengatakan, korban meninggal dunia setelah mengikuti tes lari. Siswi itu mencatatkan angka 7 kali putaran dalam sesi waktu 12 menit.

Saat setelah selesai lari, korban tiba-tiba pingsan. Kemudian menunjukkan gejala kejang-kejang dan mengeluarkan busa di bagian mulutnya hingga dinyatakan meninggal dunia.

"Pasca selesai, buka nomor dada dan lain-lain kan pendinginan sambil jalan, tidak langsung berhenti. Pas mau istirahat dia diam langsung pingsan. Bukan pas lari, pendinginan, kita bawa ke tribun artinya penanganan pertama ternyata memang kejang-kejang terus mengeluarkan busa, nadi sulit untuk diraba," kata Anzar.

"Jam 07.30 langsung cepat dibawa ke RSUD Palabuhanratu, kalau Samapta di Lapang Cangehgar langsung kita bawa ke RS supaya penanganan lebih lanjut," sambungnya.

Saat di rumah sakit, korban sudah dinyatakan meninggal dunia. Anzar menyebut, secara medis menyatakan kemungkinan korban kekurangan oksigen dan mengakibatkan berhentinya jantung.

Saksikan juga SOSOK pilihan minggu ini: Kerlip Redup Layar Tancap Nur Iyan

[Gambas:Video 20detik]

(iqk/iqk)

< Back to 68k.news ID front page