< Back to 68k.news ID front page

BPKH Siapkan Rp665 Miliar untuk Uang Saku Calon Jamaah Haji

Original source (on modern site) | Article images: [1]

Jakarta: Badan Pengelola keuangan Haji (BPKH) telah menyiapkan uang saku untuk calon jemaah haji Indonesia (Calhaj). Jumlahnya sebanyak SAR159.990.000 atau sekitar Rp665 miliar.

 

Hal itu disampaikan anggota Badan Pelaksana BPKH Sulistyowati saat peresmian kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai penyalur banknotes SAR (Saudi Arabia Riyal). 

 

"Kami berharap hal ini dapat bermanfaat nantinya untuk jamaah demi kenyamanan dan keamanan serta kelancaran proses ibadah haji seluruh jamaah asal Indonesia," ujar anggota Badan Pelaksana BPKH Sulistyowati saat dikutip dari Antara, Sabtu, 20 April 2024.

Sulistyowati mengatakan BPKH memiliki kewajiban mengelola dan menyediakan keuangan haji. Nilai yang dikelola setara dengan kebutuhan dua kali biaya penyelenggaraan ibadah haji.

 

Dia menyampaikan living cost jamaah calon haji merupakan salah satu komponen Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1445H/2024M. Biaya living cost dikembalikan kepada jamaah calon haji, petugas haji daerah (PHD), dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) dalam mata uang SAR.

 

"Biaya hidup tersebut akan didistribusikan kepada jamaah mengikuti jadwal yang ditetapkan Kemenag sebelum pemberangkatan kloter pertama tanggal 12 Mei 2024," kata dia.

 

Ia menjelaskan nominal atau besaran living cost yang dikembalikan adalah sebesar SAR 750 atau Rp3.120.000 untuk 213.320 peserta haji reguler. Sehingga total banknotes SAR yang perlu disediakan adalah SAR 159.990.000 atau Rp 665 Miliar.

 

"Living cost didistribusikan hanya untuk jamaah reguler di embarkasi dan embarkasi antara mengikuti jumlah jamaah yang ditetapkan Kemenag," kata dia.

 

Sementara itu, Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu Kemenag Ramadhan Harisman menyatakan kesiapan pemerintah memberangkatkan jamaah. Menurut dia, kebutuhan bank notes merupakan sebuah keniscayaan.

 

"Living cost ini merupakan uang yang dibayar jemaah pada saat pelunasan kemudian di kembalikan saat di embarkasi, tujuannya agar tercipta rasa aman dan nyaman karena mereka memegang uang cash," kata Harisman.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ABK)

< Back to 68k.news ID front page