< Back to 68k.news ID front page

Pria Lebih Banyak Mengalami Penyakit Masalah Aorta, Kenapa Ya?

Original source (on modern site) | Article images: [1]

Jakarta: Konsultan Intervensi Kardiovaskular di Heartology Hospital, dr Suko Adiarto Sp.JP(K), PhD, mengatakan bahwa pria lebih banyak mengalami masalah pada aorta mereka. Hal ini berhubungan dengan hormon estrogen yang dimiliki wanita.

Aorta merupakan pembuluh darah utama dan terbesar dari sistem peredaran darah. Ini berfungsi sangat penting dalam mengalirkan darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh melalui cabang-cabangnya.

Salah satu yang perlu diwaspadai adalah aneurisma aorta, penyakit yang kebanyakan tanpa gejala. Aneurisma aorta sendiri merupakan pelebaran abnormal pada dinding aorta. Pelebaran ini bisa menekan berbagai organ tubuh ataupun tidak sama sekali.

Salah satu kategori faktor yang memengaruhi hadirnya aneurisma aorta adalah jenis kelamin laki-laki. Dr. Suko mengatakan bahwa ini ada hubungannya dengan hormon estrogen, yang memiliki sifat protektif.

Baca juga: Aneurisma Aorta, Penyakit tanpa Gejala yang Bisa Sebabkan Kematian

"Perempuan ini punya hormon namanya estrogen. Hormon estrogen ini sifatnya protektif terhadap pembuluh darah," kata dr. Suko saat temu media, Kamis, 2 Maret 2024.

Ketika wanita sudah mengalami menstruasi, hormon estrogen akan membantu untuk protektif terhadap pembuluh darah. Sehingga, wanita lebih rendah mengalami penyakit, seperti gangguan jantung dan aorta.

"Namun, ketika dia (wanita) mengalami menopause, angkanya (mengidap penyakit) menjadi sama. Karena hormon estrogennya mengalami penurunan," lanjutnya.

 

Cara mencegah faktor risiko dari aneurisma aorta

Berdasarkan kategori faktor risiko, siapa pun dapat mengalami penyakit ini. Mulai dari usia mulai dari 59 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dan memiliki hipertensi menjadi faktor umum yang sering dialami pasien.

Sayangnya, menurut dr. Suko, penyakit ini tidak bisa kita hindari secara mudah. Hal ini dikarenakan pemeriksaannya hanya bisa melalui ultrasonografi, kemudian belum tentu aneurisma aorta ini muncul.

Bentuknya yang kecil pun tidak serta merta dapat terlihat jelas. Jadi, dr. Suko menyarankan jika mengalami gejala nyeri dada, nyeri punggung, dan sesak napas, sebaiknya coba lakukan ultrasonografi.

Selain itu, gaya hidup yang sehat juga penting untuk dilakukan, meskipun dr. Suko mengatakan bahwa aneurisma aorta dapat muncul kapan saja. Ia pun menyarankan untuk berhenti merokok dan lebih menjaga pola hidup sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)

< Back to 68k.news ID front page