< Back to 68k.news ID front page

Unila dan YKPI Sosialisasikan Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara ke Mahasiswa - Lampungpro.co

Original source (on modern site) | Article images: [1]

Unila dan YKPI Sosialisasikan Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara ke Mahasiswa

Lampungpro.co, 06-May-2024

Febri 120

Unila dan YKPI Saat Sosialisasi Kanker Payudara ke Mahasiswa | Lampungpro.co/Dok Unila

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Universitas Lampung (Unila) bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), mensosialisasikan skrining dan deteksi dini kanker payudara serta praktik periksa payudara sendiri (Sadari) ke mahasiswa di Aula Gedung Pertanian Unila pada Jumat (3/5/2024).

Kanker payudara merupakan tumor ganas yang menyerang jaringan payudara yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara.

Penyakit ini terjadi karena adanya kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi, sehingga sel ini tumbuh dan berkembang biak tanpa dapat dikendalikan.

Rektor Unila, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng mengatakan, pihaknya mengapresiasi terselenggaranya kegiatan tersebut, yang diharapkan mahasiswa bisa menjadi duta terpilih dalam penyebaran informasi kegiatan kepada masyarakat luas.

"Saya ingin mahasiswa menjadi duta proteksi dini kanker payudara serta praktik Sadari, semoga bisa disebarluaskan untuk orang banyak demi kebermanfaatan, semoga ini bisa menginspirasi Unila untuk membuka program profesi dokter spesialis onkologi nantinya," kata Lusmeilia Afriani.

Sementara itu, dr. Abdul Rahman, Sp.B (K) Onk sebagai pemateri menyampaikan perbedaan mendasar tumor dan kanker. Tumor dapat berkapsul, tidak merusak jaringan sekitarnya, tidak menyebar secara regional maupun jauh.

Sementara kanker tidak berkapsul, bisa menembus dan merusak jaringan sekitarnya. Kanker tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali, serta bisa menjalar baik secara regional maupun jauh.

Indonesia menduduki peringkat pertama kanker payudara terbanyak. Pada perempuan pasien kanker mendekati 66.000 atau 30,8% dengan tingkat kematian lebih dari 22.000 jiwa.

< Back to 68k.news ID front page