< Back to 68k.news ID front page

Hari Kesadaran Stroke Anak, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Original source (on modern site) | Article images: [1]

Surabaya -

Setiap tahun, pada Sabtu pertama bulan Mei, yang jatuh pada tanggal 4 Mei tahun ini, diperingati sebagai Hari Kesadaran Stroke Anak. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan kasus stroke yang dialami oleh anak-anak. Meskipun jarang terjadi, masalah ini penting namun sering diabaikan oleh masyarakat luas.

Sejak ditetapkan pada tahun 2002, Hari Peduli Stroke pada Anak menyoroti masalah serangan stroke dan jantung yang dialami oleh anak-anak. Meskipun risikonya terjadi sejak usia bayi, ribuan anak tetap terpapar risiko tersebut tanpa orang tua atau wali memiliki pemahaman yang memadai tentang cara mengatasi serangan stroke secara mendadak.

Oleh karena itu, penting adanya upaya untuk menyebarkan informasi tentang deteksi gejala yang tepat waktu dan memberikan instruksi perawatan darurat kepada masyarakat luas. Lantas, apa itu stroke pada anak dan apa penyebab serta gejalanya? Simak penjelasannya berikut ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Stroke Pada Anak?

Dilansir dari laman Nationwide Children's, stroke adalah kerusakan pada otak yang disebabkan oleh gangguan aliran darah ke bagian otak. Ini bisa disebabkan oleh pembuluh darah yang tersumbat (stroke iskemik) atau pendarahan di otak (stroke hemoragik). Pasokan oksigen yang konstan sangat penting bagi otak, namun jika aliran darah terhenti, sel-sel otak akan mulai mati.

Meskipun lebih umum terjadi pada orang dewasa, stroke juga bisa terjadi pada anak-anak meskipun jarang terjadi. Anggapan ini dapat menyebabkan penundaan dalam diagnosis, karena stroke jarang disadari ada pada anak-anak.

Namun, anak-anak memiliki peluang untuk pulih dari stroke yang lebih tinggi, karena otak mereka masih dalam masa perkembangan. Risiko stroke paling tinggi pada anak-anak terjadi sebelum usia satu tahun dan merupakan salah satu penyebab utama kematian di antara anak-anak usia 1-19 tahun.

Penyebab Stroke Pada Anak

Dilansir dari laman Heart and Stroke Foundation of Canada, stroke pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kelainan pembuluh darah dan penyakit langka. Salah satu bentuk stroke, yaitu stroke hemoragik, terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah. ini dapat disebabkan oleh lemahnya dinding arteri, yang mengakibatkan terbentuknya aneurisma atau penumpukan darah di dinding arteri. Jika aneurisma pecah, dapat merusak otak karena kelebihan aliran darah.

Penyebab stroke hemoragik pada anak meliputi:

- Malformasi atau kelainan pada arteri

- Tumor otak

- Dalam kasus tertentu, penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol oleh ibu

Di sisi lain, stroke iskemik pada anak sering kali disebabkan oleh adanya bekuan darah di otak. Faktor risiko utama untuk stroke iskemik pada anak termasuk:

- Penyakit jantung, terutama pada anak dengan kelainan jantung bawaan atau yang mengidap penyakit jantung tertentu

- Gangguan pembekuan darah yang membuat darah cenderung menggumpal lebih cepat

- Arteri tidak teratur atau menyempit, yang dikenal sebagai arteriopati

Faktor risiko lainnya seperti riwayat operasi jantung atau otak, penyakit sel sabit, penyakit autoimun yang menyerang arteri otak, trauma pada otak atau leher, serta leukimia.

Namun, beberapa kasus stroke pada anak masih belum diketahui penyebabnya secara pasti. Hal ini menekankan pentingnya pemantauan dan penanganan yang tepat bagi anak-anak yang berisiko tinggi mengalami stroke.

Gejala Stroke Pada Anak

Tanda-tanda stroke pada anak bervariasi tergantung pada usia dan penyebabnya. Pada bayi baru lahir, gejalanya meliputi:

- Kejang

- Kantuk ekstrem atau perubahan status mental

- Kecenderungan untuk hanya menggunakan satu sisi tubuh

Pada anak-anak kecil, diagnosis sering kali terlambat. Sementara itu, pada anak-anak yang lebih besar, gejala yang muncul bisa lebih mirip dengan orang dewasa, seperti:

- Sakit kepala parah, mungkin disertai muntah

- Masalah dengan penglihatan atau pergerakkan mata

- Kelemahan atau mati rasa pada satu sisi tubuh/wajah

- Pusing atau kebingungan mendadak

- Kesulitan berjalan atau kehilangan keseimbangan/koordinasi

- Kesulitan melihat

- Kesulitan berbicara atau memahami kata/kalimat

- Mengantuk atau pingsan (kehilangan kesadaran)

- Kejang atau kelumpuhan pada salah satu bagian tubuh

Cara Mencegah Stroke Pada Anak

Dilansir dari laman Children's Hospital of Orange County, pada anak-anak, tanda pertama stroke sering kali merupakan peringatan awal, yang membuat stroke sulit untuk dicegah. Meskipun demikian, beberapa anak mungkin mengalami episode stroke yang berulang. Dokter anak akan menangani kondisi yang bisa menjadi pemicu stroke, dan perawatan mereka mungkin melibatkan penggunaan obat-obatan, tes, prosedur medis, bahkan pembedahan.

Potensi untuk anak mengalami stroke kembali, bergantung pada penyebab yang mendasarinya dan harus dikonsultasikan dengan dokter. Namun, umumnya sebagian besar anak tidak akan mengalami episode stroke lagi setelah yang pertama.

Adapun beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko stroke pada anak sebagai berikut:

- Terus melakukan kunjungan rutin ke dokter anak dan spesialis yang merawatnya.

- Pastikan anak mengonsumsi obat sesuai resep dokter. Jika ada masalah dengan obat tersebut, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan sebelum mengubah regimen pengobatan.

- Mendorong pola makan sehat dengan mengurangi asupan sodium dan meningkatkan konsumsi buah-buahan serta sayuran.

- Aktivitas fisik sangat penting. Anjurkan anak untuk berolahraga minimal satu jam setiap hari.

- Hindari merokok dan paparan asap rokok. Diskusikan secara terbuka dengan anak tentang risiko merokok dan bagaimana menolak tekanan dari teman sebaya.

Jaga tekanan darah, kadar kolesterol, dan diabetes anak agar terkontrol dengan baik. Pastikan dokter anak memantau kondisi tersebut secara teratur dan memberikan pengobatan serta rekomendasi diet yang sesuai. Perlu dilakukan pemantauan yang rutin terhadap kondisi-kondisi ini.

Untuk mengurangi risiko stroke pada anak, memahami penyebab, gejala, serta langkah-langkah pencegahan menjadi krusial. Jangan menganggap remeh stroke, karena nyatanya penyakit ini juga bisa menyerang anak-anak, selamat Hari Kesadaran Stroke Anak, detikers.

Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom

Simak Video "Mengenal Jenis Penyakit Stroke dan Penyebabnya"

[Gambas:Video 20detik]

(abq/iwd)

< Back to 68k.news ID front page