< Back to 68k.news ID front page

Demam Berdarah Makin Mengganas di Gianyar

Original source (on modern site) | Article images: [1]

Gianyar -

Kasus demam berdarah dengue (DBD) makin ganas di Kabupaten Gianyar, Bali. Ini terlihat dari tingginya kasus gigitan nyamuk Aedes aegypti yang mengakibatkan ribuan warga Gianyar terjangkit DBD.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Gianyar mencatat sejak Januari hingga akhir April 2024 ada 1.370 orang warga yang terjangkit DBD. Rinciannya, Januari 294 kasus, Februari 266 kasus, Maret 326 kasus, dan April 2024 sebanyak 484 kasus DBD.

Jumlah kasus DBD hingga akhir 2024 dipastikan melonjak tajam. Sebab, dalam empat bulan kasus DBD di Gianyar sudah melampaui jumlah kasus pada 2023 yang tercatat 1.142 kasus. Bahkan, pada 2022 di Gianyar hanya ada 597 kasus DBD.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, mengatakan instansi yang dipimpinnya sudah mengeluarkan surat edaran untuk penanganan DBD lebih cepat. Surat itu ditujukan kepada seluruh lurah, kepala desa, serta Kepala Puskesmas se-Gianyar. Hal ini untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam melakukan pencegahan DBD.

"Semua stakeholder bergerak bersama-sama, dan melibatkan lintas sektoral lain, untuk terus menerus melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M Plus, yaitu menutup rapat semua tempat penampungan air, menguras bak air, dan mendaur ulang barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat perindukan nyamuk," beber Ariyuni, Selasa (30/4/2024).

Dinkes juga berupaya menelusuri daerah dengan gigitan nyamuk tertinggi. Yakni, dengan mengerahkan petugas puskesmas dan juru pemantau jentik (jumantik).

"Daerah indikasi juga kami fogging secara terus menerus di semua kecamatan yang terjangkit, itu sudah mulai kami gelar, setiap ada kasus meningkat," imbuh Ariyuni.

Dia menjelaskan penyakit DBD pada manusia memiliki beberapa ciri khas, yakni suhu tubuh mencapai 40 derajat Celsius, sakit kepala, nyeri otot tulang dan sendi, serta mual hingga ruam bintik merah pada kulit. Jika mengalami hal tersebut, masyarakat diminta segera ke pusat kesehatan untuk mendapat penanganan.

Meski ada ribuan orang terjangkit DBD, Ariyuni melanjutkan, sejauh ini di Gianyar baru ada satu kasus yang merenggut korban jiwa. Pada Maret, seorang bocah tujuh tahun bernama Putu GKP meninggal akibat DBD di RSUD Sanjiwani.

"Korban datang dalam kondisi sudah sangat syok hingga korban tidak tertolong, mudah-mudahan ini kasus kematian terakhir, yang penting jangan abai," pungkas Ariyuni.

Simak Video "Deretan Multivitamin yang Baik Untuk Atasi Penyakit Demam Berdarah"

[Gambas:Video 20detik]

(hsa/gsp)

< Back to 68k.news ID front page